Rabu, 10 April 2019

TUGAS KULIAH

 

ANALISIS LEVERAGE


Disusun  untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Manajemen Keuangan 2


Disusun Oleh :

                                              EDI MIFTAHUDIN                                     : 201711004
                                              NATALIA NOBATI  NIA WAU                  : 201711013
                                             YASINTA ANSELMA NIDI                        : 201711018
                                             YOHANES AMA MAKING                        : 201711014
 







JURUSAN MANAJEMEN
STIE BENTARA PERSADA
TAHUN 2018


KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat, dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesiakan tugas dalam matakuliah Manajemen Keuangan 2 yang berjudul “ANALISIS LEVERAGE”.
            Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menghanturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Gustin Prawita Putri, S,E yang telah memberikan tugas yang bermanfaat ini kepada penyusun. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada rekan sekelompok yang telah bekerjasama dengan cukup baik. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
            Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak sesuai dengan yang diharapkan.

                                                                                    Batam,  05 Februari 2019

`                                                                       Penyusun


DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN


1.1.       Latar Belakang

Konsep operating dan financial Leverage adalah bermanfaat untuk analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlikan tingkat penjualan minimum tertentu.

1.2.       Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas Manajemen Keuangan 2  dan untuk memberi wawasan kepada mahasiswa.

Adapula manfaat dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui tentang analisis Leverage dalam keuangan.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1.       Pengertian  Analisis Leverage

Anaisis Leverage adalah analisis dimana untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang disupply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan atau untuk mengukur sampai berapa jauh perusahaan telah dibiayai dengan utang-utang jangka panjang.

2.2.       Leverage Operasi

Operasi ini terjadi karena perusahaan dalam beroperasi menggunakan aktiva tetap, sehingga harus menanggung biaya tetap. Leverage operasi mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan beroperasi. Dengan mengetahui tingkat leverage operasi, maka manajemen bias menaksir perubahan laba operasi sebagai akibat penjualan.  Ukuran leverage operasi adalah degree of operating leverage (DOL), yang artinya bila DOL ditemukan 2, maka bila penjualan naik atau turun 10% keuntungan bisa di prediksikan akan naik atau turun sebesar 2 kali kenaikan atau penurunan penjualan, berarti 2x10% = 20%. Semakin tinggi DOL perusahaan semakin beresiko karena harus menanggung biaya tetap semakin besar.  Untuk menghitung besarnya degree of operating leverage bisa menggunaka rumus:



Atau




DIMANA:
Q            = Kuantitas
P             = Harga Perunit
V            = Biaya Variabel Per Unit
BT          = Biaya Tetap Total
S             = Penjualan
BV         = Biaya Variabel Total
Contoh 12.1
Ada dua alternatif mesin yang bisa dipilih oleh perusahan.kedua mesin tersebut mempuyai kraktekrisk berbeda.mesin A mempunyai biaya tetap rendah ,tapi biaya variable tinggi.mesin B mempunyai biaya tetap tinggi,tapi biaya variabelnya rendah.
Berikut data kedua mesin tersebut:

Mesin A
Mesin B
Harga per unit
Rp 5.000.-
Rp 5.000.-
Biaya Variabel
Rp 4.000.-
Rp 3000,-
Biaya Tetap
Rp 100 juta
Rp 500 juta
Volume penjualan diperkirakan sebsesar 500.000 unit. Maka kita bisa hitung besarnya DOL masing-masing jenis mesin.
Keterangan
Mesin A
Mesin B
Penjualan (000)
Biaya Variabel
2.500.000,-
2.000.000,-
2.500.000,-
1.500.000,-
Kontribusi Marjin
Biaya Tetap
500.000,-
100.000,-
1.000.000,-
500.000,-
EBIT
400.000,-
500.000,-

Dari perhitungan rugi laba di atas, bisa dihitung besarnya DOL masing –masing mesin .

Dengan DOL = 1,25 berarti apabila penjualan mengalami penurunan sebesar 40%, maka  EBIT akan diturun 1,2 X 40% =50% dengan demikian EBIT mesin A akan turun sebesar 50% X Rp 400.000,- = Rp 200.000.000.- menjadi Rp 200.000.- (= Rp 400.000,- - Rp 200.000)

Mesin B mempunyai DOL =2, lebih tinggi dibanding mesin A, sehingga bila ada penurunan penjualan 40% maka EBIT B akan turun 2 X 40% = 80% yakni 80% X Rp 500.000.- = Rp 400.000,- menjadi RP 100.000.000,- (= Rp 500.000 – Rp 400.000,-)
Bukti:
Keterangan
Mesin A
Mesin B
Penjualan (000)
Biaya Variabel
1.500.000,-
1.200.000,-
1.500.000,-
900.000,-
Kontribusi Marjin
Biaya tetap
200.000,-
100.000,-
600.000,-
500.000,-
EBIT
200.000,-
100.000,-

Sedangkan apabila penjualan naik 40%, maka EBIT Mesin A akan meningkat 50 % menjadi Rp 600.000.000,- sedangkan mesin B akan meningkat 80% menjadi Rp 900.000.000,-
Keterangan
Mesin A
Mesin B
Penjualan (000)
Biaya Variabel
3.500.000,-
2.800.000,-
3.500.000,-
2.100.000,-
Kontribusi Marjin
Biaya tetap
700.000,-
100.000,-
1.400.000,-
500.000,-
EBIT
600.000,-
900.000,-
Dengan demikian apabila DOL sudah diketahui maka bisa digunakan untuk membuat analis sensitivitas laba terhadap penjuala yakni EBIT bisa di proyeksikan hanya dengan melihat perubahan penjualan.

2.3.       Leverage Finansial

Leverage finansial terjadi akibat perusahaan menggunakan sumber dana dari hutang yang menyebabkan perusahaan harus menanggung beban tetap. Atas penggunaan dana hutang perusahaan setiap tahunnya dibebani biaya bunga. Leverage finansial mengukur pengaruh perubahan keuntungan operasi (EBIT) terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham (EAT). Yang mempengaruhi pendapatan pemilik adalah besarnya EBIT yang diterima dan struktur modal yang di miliki. Ukuran tingkat leverage finansial adalah degree of financial leverage (DFL) dan untuk mengukur besarnya DFL bias digunakan rumus sebagai berikut :



I = Bunga dalam rupiah

Dari contoh 12.1 diatas misalnya untuk mesin A menanggung beban bunga Rp 100.000.000,- dan mesin  menanggung beban bunga rp 300.000.000,- sementara pajak yang diperhitungkan 40% maka DFL bisa dihitung sebagai berikut :
Keterangan
Mesin A
Mesin B
Penjualan (000)
Biaya Variabel
2.500.000,-
2.000.000,-
2.500.000,-
1.500.000,-
Kontribusi marjin
Biaya tetap
500.000,-
100.000,-
1.000.000,-
500.000,-
EBIT
Bunga
400.000,-
100.000,-
500.000,-
300.000,-
EBIT
Pajan 40%
300.000,-
120.000,-
200.000,-
80.000,-
E A T
180.000,-
120.000,-

dari perhitungan diatas, bisa dihitung DFL masing masing mesin

Dengan DFL = 1,33 berarti apabila EBIT mengalami penurunan sebesar 50% maka EAT akan turun sebesar 1,33 X 50% = 66,67% dengan demikian EAT mesin A akan menjadi RP 60.000.000,-
Mesin B mempunyai DFL = 2, lebih tinggai dibanding mesin A, sehingga bila ada penurunan EBIT 80%, maka EBIT  B akan turun 2,5 X 80% = 200% menjadi rugi RP 120.000.000,-
Bukti :
Penjualan A turun 40% menyebabkan EBIT A turun 50% dan EAT turun 66,67%.
Penjualan B turun 40% menyebabkan EBIT turun 80% dan Eat turun menjadi 200%.
Keterangan
Mesin A
Mesin B
Penjualan (000)
Biaya Variabel
1.500.000
1.200.000
1.500.000
900.000
Kontribusi marjin
Biaya Tetap
300.000
100.000
600.000
500.000
EBIT
Bunga
200.000
100.000
100.000
300.000
EBT
Pajak 40%
100.000
40.000
(200.000)
80.000

EAT
60.000
(120.000)

Sedangkan penjualan naik 40%, maka EBIT mesin A akan meningkat 50%, dan EAT A naik 66,67% menjadi Rp 300.000.000,- sedangkan mesin B EBIT akan meningkat 80% dan EAT naik 200% menjadi Rp 360.000.000,- buktinya :
Keterangan
Mesin A
Mesin B
Penjualan (000)
Biaya variabel
3.500.000
2.800.000
3.500.000
2.100.000
Kontribusi marjin
Biaya tetap
700.000
100.000
1.400.000
500.000
EBIT
Bunga
600.000
100.000
900.000
300.000
EBT
Pajak 40%
500.000
200.000
600.000
240.000
EAT
300.000
360.000

Dari contoh tersebut leverage finansial bisa dimanfaatkan untuk menafsir perubahan laba bagi pemegang saham (EAT) yang diakibatkan perubahan EBIT.

2.4.       Leverage Kombinasi

Kita juga bias mengetahui secara langsung efek perubahan penjualan terhadap perubahan laba untuk pemegang saham atau EAT yaitu combine  leverage. Leverage kombinasi adalah pengaruh perubahan penjualan terhadap perubahan laba setelah pajak.  

2.5.       Indifferent Point

Dalam memenuhi suber dananya manajemen dihadapkan pada beberapa alternative sumber pendanaan. Apakah dengan modal sendiri atau dengan pinjaman (modal asing). Mana yang dipilih dari modal alternative yang ada, tidak menjadi masalah asal bisa meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham yang diukur dengan earning per share (EPS) atau return on equity (ROE).
Dalam memilih sumber dana perlu diketahui pada tingkat EBIT beberapa apabila dibelanjai dengan modal sendiriatau hutang menghasilkan EPS atau ROE sama. EBIT pada kondisi diatas disebut indifferent point. Indifferent point adalah tingkat ebit yang dapat menyamakan keuntungan bagi pemegang saham dengan berbagai kombinasi leverage factor. Leverage factor merupakan imbangan angtara hutang dengan modal sendiri. Pada indifferent point tersebut berapapun leverage factor akan menghasilkan EPS atau ROE sama.

Dimana :
X            = EBIT pada indifferent point
c             = bunga hutang (Rp)
t             = Pajak
S1               = Jumlah lembar saham yang dibelanjai modal sendiri
S2               = Jumlah lembar saham yang dibelanjai modal asing



Contoh Soal :
Suatu perusahan bekerja dengan modal sebesar RP400.000.000 yang tetrdiri dari 40.000 lembar saham biasa pada tahun yang akan datang perusahan akan berusahj meningkat keuntangaan sebelum pajak (EBIT) menjadi Rp90.000.000 utk itub perlu ada tanbahan dana sebesar Rp 100.000.000 pajak yang ditangaung sebesar 30%
Untuk memunhui tambahan dana ada dua alternatuf sumber dana yaitu :
a.       mengeluarkan oblilkasib dengan bunga 12% per tahun
b.      mengeluarkan saham   baru dengan harga per lembar Rp 10.000
dengan dua alternatif tersebut bisa di hitung efek dari kebijaksanaan pembelajan tersebut

Dengan MS
Dengan MA
Modal sendiri
Rp. 500.000.000,-
Rp. 400.000.000,-
Modal asing
Rp.
Rp. 100.000.000,-
Total modal
Rp. 500.000.000,-
Rp. 500.000.000,-
Jumlah lembar saham
50.000 lembar
40.000 lembar
EBIT
Rp. 90.000.000,-
Rp. 90.000.000.-
Bunga
Rp.
Rp. 12.000.000
EBT
Rp. 90.000.000,-
Rp. 78.000.000,-
Pajak 30 %
Rp. 27.000.000,-
Rp. 23. 400.000,-
EAT
Rp. 63.000.000,-
Rp. 54.600.000,-
ROE
12,60%
13,65%
EPS
1.260
Rp. 1.365,-

Dengan demikian, tambahan dengan hutang obligasi lebih menguntungkan karena EPS dan ROE lebih besar.
Sedangkan titik indifferentnya adalah :
C            = 12% x 100.000.000,- = 12.000.000,-
t             = 0,3
S1           = 50.000
S2           = 40.000
   X(1-0,3) = (X-12.000.000) (1-0,3
                                50.000          40.0000


BAB III

PENUTUP


3.1.       Simpulan

Dalam memenuhi kebutuhan modal tetap perusahaan bisa menggunakan modal sendiri atau pinjaman dari pihak lain yang tentunya akan menanggung beban bunga. Dalam penggunakan modal sendiri atau pinjaman maka diperlukan analisis leverage. Leverage adalah penggunaan sumber dana atau aktiva tetap dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung biaya tetap atau menanggung beban tetap.

3.2.       Saran

Demikian makalah dari kelompok kami, kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu kami mohon maaf, semoga makalah kami bermanfaat untuk kita semua yang membacanya.



DAFTAR PUSTAKA


Drs. Sutrisno,MM, 2013, Manajemen Keuangan eori, Konsep dan Aplikasi, Ekonosia Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS KULIAH   ANALISIS LEVERAGE Disusun   untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan 2 ...